‘Aisyiyah dan Tradisi Transformatif Perempuan Berkemajuan

'Aisyiah

Khilafah.id – Sejak didirikan oleh Nyai Ahmad Dahlan pada 19 Mei 1917 organisasi perempuan Muhammadiyah yang kemudian dikenal dengan ‘Aisyiyah telah membawa perubahan yang sangat luar biasa bagi kemajuan perempuan. ‘Aisyiyah telah mengukir sejarah indah dalam lintasan zaman di dalam membangun peradaban kemanusiaan khususnya bagi perempuan-perempuan.

Selama ini perempuan selalu dianggap sebagai kelompok marginal dengan berbagai alasan sehingga terkadang perempuan tidak memiliki kesempatan dan ruang yang didapatkan sebagaimana  laki-laki. Perempuan dianggap tidak bisa setara dengan laki-laki sehingga pada akhirnya hak-hak perempuan justru terpaksa dilimitasi bahkan dianggap di bawah laki-laki.

Oleh karena itu, ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah telah mampu membangun tradisi transformatif khususnya bagi kemajuan perempuan-perempuan. Secara nyata ‘Aisyiyah telah menunjukkan kiprahnya bagaimana peran perempuan-perempuan Muslim Muhammadiyah yang mampu berdikari serta mampu menempatkan diri dalam ruang-ruang sosial sebagaimana laki-laki. ‘Aisyiyah secara tidak langsung pada dasarnya telah mampu menghancurkan tembok-tembok pendikotomian antara laki-laki dengan perempuan.

Oleh karena itu, tepat pada tanggal 19 Mei 2022 kemarin ‘Aisyiyah telah mencapai umur 105 tahun. Usia satu abad ini yang telah dilalui oleh ‘Aisyiyah merupakan karunia dan anugerah dari Tuhan yang perlu kita syukuri. Bagi organisasi tanpa kesolidan dan sinergitas yang kuat tidak akan mudah mencapai umur lebih dari 1 abad. Oleh karena itu ‘Aisyiyah telah berhasil membangun soliditas organisasi perempuan Muslim yang berkemajuan.

Srikandi-Srikandi Perempuan Muslim Muhammadiyah

Perjuangan perempuan-perempuan Muslim Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang sangat nyata bagi pembangunan sosial keumatan, kemanusiaan, serta peradaban yang bermartabat. Di samping itu srikandi-srikandi ‘Aisyiyah kehadirannya tidak perlu diragukan lagi. Berbagai perubahan dan strategi pergerakan Aisyiyah telah memunculkan kesadaran baru terhadap bangkitnya perempuan-perempuan Muslim berkemajuan.

Aisyiyah hadir sebagai obor-obor kehidupan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu Aisyiyah juga dinilai telah berhasil membangun kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Momentum ini menjadi bukti bahwa sebetulnya perempuan juga memiliki kapasitas dan kemampuan yang tidak kalah terhadap laki-laki. Hanya saja pada waktu itu gerakan seperti ini masih sangat terisolir sehingga budaya patriarki masih menyelimuti kehidupan para perempuan. Namun hari ini dengan kekuatan dan jaringan yang sangat kokoh Aisyiyah terus menyuarakan kesetaraan-kesetaraan perempuan.

Hari ini kita dengan mudah bagaimana kesetaraan perempuan ini dimanifestasikan dalam kehidupan di sekitar kita. Tentu kita pasti pernah menyaksikan sendiri bagaimana perempuan menjadi rector dalam sebuah universitas, perempuan menjadi anggota legislatif, perempuan menjadi bagian dari eksekutif, dan bahkan di tingkat lokal kita sendiri juga telah melihat banyak sekali perempuan yang menduduki posisi dalam jabatan politik, pimpinan dalam sebuah komunitas, atau bahkan menduduki jabatan sebagai presiden sekalipun.

Inilah yang sebetulnya menjadi jati diri perempuan yang semestinya didapatkan. kepemimpinan perempuan di masa kini tidak perlu lagi diragukan dan bahkan kepemimpinannya barangkali jauh lebih maju dibandingkan laki-laki. Perempuan memimpin dengan rasa sehingga hadirnya pasti akan selalu mambawa nilai posistif.

‘Aisyiyah dan Amal Usaha

Berbicara mengenai Aisyiyah tentu tidak akan luput dari bagaimana mrereka sukses membangun amal usaha yang hari ini telah dinikmati oleh jutaan umat manusia. Sudah berapa banyak anak-anak bangsa ini lahir dari Rahim Aisyiyah. Sudah tak terhingga lagi berapa banyak Aisyiyah mencerdaskan anak-anak bangsa di bidang pendidikan. Lalu di bidang kesehatan, berapa banyak umat manusia yang dilayani dan menikmati berbagai pelayanan di lini kesehatan yang dimiliki oleh Aisyiyah.

Belum lagi amal usaha lain baik dalam filantropi, ekonomi, dan bahkan sosial. Jari dalam tubuh ini tidak akan cukup untuk menghitung kontrubusi Aisyiyah bagi bangsa ini. mereka bekerja dan terus bekerja demi perdaban umat manusia tanpa banyak bicara. Inilah Aisyiyah organisasi yang dalam senyap terus menunjukkan kiprahnya terlepas diapresiasi atau tidak.

Kiprah Aisyiyah yang ke 105 tahun ini kita dengan bangga dan gembira melihat perkembangan Aisyiyah dalam lintasan zaman. Hari ini tanpa keraguan dapat dipastikan Aisyiyah menjadi organisasi perempuan terbesar di dunia yang pernah ada. Tidak ada organisasi perempuan Muslim sehebat Aisyiyah yang mampu mengelola berbagai amal usaha di mana perempuan-perempuan di dalamnya turut diberdayakan dan berkiprah memajukan organisasinya. Aisyiyah telah mengambil peran dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang sangat vital. Oleh karena itu kepeloporan ini menjadi tonggak sejarah bagi perempuan global agar perempuan terus melakukan perubahan.

Lihatlah di negeri ini setidaknya ada tiga universitas Aisyiyah di mana rektornya adalah perempuan. Berapa banyak Rumah Sakit Aisyiyah yang ada di negara ini. Belum lagi berapa jumlah institusi pendidikan baik dari PAUD sampai dengan SMA yang dikelola Aisyiyah. Adakah organisasi perempuan hari ini di luar Aisyiyah yang memiliki kiprah demikian? Inilah role model kepemimpinan perempuan yang tidak bisa ditemukan di negara lain.

Oleh karena itu kebesaran Aisyiyah perlu dijaga semoga diusia 105 tahun iniAisyiyah terus melakukan kerja kerja kemanusian. Tahniah dan selamat kepada organisasi Aisyiyah dan teruslah membangun kepeloporan untuk kemajuan perempuan yang bermartabat.

Hendy Setiawan, Mahasiswa Departemen Politik Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Mungkin Khilafahers dari Kalangan Salafi-Wahabi Berdamai dengan Tradisi Nusantara?

Sel Mei 24 , 2022
Khilafah.id – Sepemahaman saya, Salafi adalah kelompok Islam yang bertujuan untuk memurnikan ajaran agama Islam. Kerap kali saya mendengar para penceramah Salafi mengolok-olok beragam tradisi nusantara. Ini yang mereka katakan sebagai bid’ah ataupun sesat. Apakah antara Salafi dengan tradisi nusantara ini bisa berdamai atau setidaknya menemukan jalan tengah? Jawab: Khaled […]
Salafi-Wahhabi

You May Like