Aleeyah: Mujahid Perempuan yang Terus Berdoa Agar Bisa Pulang dari Negeri Khilafah

aleeyah

Khilafah.id – Keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan ISIS bukanlah isu yang baru-baru ini terdengar. Ada beberapa WNI yang terjebak di wilayah ISIS dan sekarang mereka meratapi nasibnya. Mereka pengen sekali balik ke Indonesia.

Salah seorang WNI yang terjebak janji manis ISIS adalah Aleeyah Mujahid. Dia beserta 600 WNI lainnya menunggu waktu pemerintah memulangkannya. Mereka sedang bingung harus berbuat apalagi selain yang satu itu.

Aleeyah kini berusia 25 tahun. Kini dia menjadi pengungsi di kamp Rojava, Suriah sejak akhir 2017 setelah ISIS digempur habis-habisan. Semenjak tinggal di kamp pengungsian Aleeyah sudah merasa tidak betah dan terus memikirkan kapan bisa pulang ke Indonesia.

Aleeyah harus bersabar menunggu dijemput pemerintah. Dia optimis mendapatkan jalan pulang ke tanah airnya sendiri. Karena, sebelumnya ada satu rombongan yang sudah dijemput pemerintah dan selamat balik ke Indonesia.

Di tengah penantian dijemput pemerintah, Aleeyah memperbanyak berdoa. Dia berdoa mendapat jalan yang mudah. Setelah menghabiskan waktu lebih dari dua tahun di pengungsian, Aleeyah mengaku doanya tak lagi spesifik minta pulang ke tanah air. Yang terpenting Aleeyah terbebas dari wilayah konflik ISIS. Entahlah di mana.

Aleeyah sang mujahid bercerita selepas meninggalkan wilayah ISIS, bahwa di Kamp Rojava ada 13 ibu-ibu dan sekitar 30 anak-anak yang berasal dari Indonesia. Mereka bertahan hidup dari kerja, jualan, maupun menerima kiriman dari keluarga. Meski, untuk keperluan air sudah tercukupi.

Di tengah pikiran yang berkecamuk Aleeyah tak lupa menyempatkan komunikasi dengan keluarganya lewat ponsel. Karena itu, rencana memulangkan ratusan WNI eks ISIS itu turut dinanti keluarga dan teman-temannya. Rencana pemulangan 600 WNI eks ISIS sebelumnya disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi.

Sebagai penutup, perjalanan hidup Aleeyah dapat dijadikan pelajaran kepada kita semua. Tak terkecuali WNI sendiri. Bahwa hijrah ke Suriah, tempat ISIS adalah keputusan yang keliru. Indonesia adalah anugerah yang patut disyukuri. Di sana tertanam nilai-nilai moderasi yang dapat mengantarkan kepada kebahagiaan.

Khalilullah, Lulusan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Eksistensi Pesantren Bagi Masa Depan Indonesia

Sen Feb 7 , 2022
Khilafah.id – Seandainya Indonesia tidak memiliki sejarah bahwa kita dijajah, maka pendidikan yang kita jalankan saat ini seperti pendidikan yang diterapkan di pesantren. Sebab kelahiran pesantren, jauh sebelum Indonesia merdeka. Salah satu fakta yang bisa kita lihat bahwa, dilansir melalui tebuireng.online, Pesantren Tebuireng Jombang didirikan oleh Kiai Hasyim Asy’ari pada […]
pendidikan pesantren

You May Like