Khilafah.id – Beberapa hari lalu, ada rombongan organisasi yang mengatasnamakan Khilafatul Muslimin berkonvoi di beberapa tempat di Indonesia. Salah satunya di di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, kawasan Priangan, Sumedang, Cirebon, Brebes, Tegal, Klaten, Solo, Jateng, dan di Surabaya. Alasan berkonvoi karena untuk syiar khilafah dan sudah menjadi bagian kewajiban dari ibadah mereka.
Setiap konvoi, Jemaah Khilafatul Muslimin selalu menuliskan ‘Kebangkitan Khilafah’. Alasannya, untuk syiar menyiarkan khilafah. Bagi mereka, khilafah adalah bagian dari ibadah yang wajib dilaksanakan. Mereka berkonvoi sesuai intruksi dari tingkat struktur Daulah.
Konvoi pakai sepeda motor menyiarakan khilafah mereka sudah lama dilakukan sejak 2018 hingga sekarang dengan tajuk “Syiar Kekhilafaan Islam”. Agenda itu mereka lakukan sebanyak tiga bulan sekali (kini empat bulan sekali).
Tujuan Konvoi dan Syiar Khilafah
Di dalam Khilafatul Muslimin mereka mengaku bahwa struktur paling tertinggi yakni Khalifah Pusat. Sementara itu, struktur di bawah Khalifah Pusat berturut-turut yakni Daulah, Ummul Qura hingga terendah Kemasulan.
Dalam konvoi syiar khilafah, ada berapa tujuan yang ingin mereka goalkan. Pertama, diadakannya syiar motor adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Khilafatul Muslimin adalah milik orang-orang muslim, yang mempunyai organisasi yang jelas dan Syiar agamanya juga jelas/tidak tertutup.
Kedua, salah satu contoh Syiar dari Khilafatul Muslimin yang diadakan pada malam hari yaitu dengan memberikan contoh cara berlalu lintas yang baik di jalan raya dengan tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas dan ugal-ugalan di jalan raya. Dan sepanjang dilakukannya konvoi, para Jamaah Khilafatul Muslimin akan membagikan Eksemplar Maklumat.
Struktur dan Aliran Khilafatul Muslimin
Khilafatul Muslimin berdiri pada Jum’at 13 Rabiul Awwal 1418 H bertepatan dengan 18 Juli 1997 M. Ia didirikan oleh Ustadz Abdul Qadir Hasan Baraja (eks NII), yang sekaligus menjadi Khalifah atau disebut pula Amirul Mukminin. Sejak berdirinya, Khalifah Abdul Qadir Hasan Baraja berambisi untuk menegakkan khilafah di Indonesia.
Khilafatul Muslimin berdiri dengan memanfaatkan dana dari iuran anggota, zakat, infaq, sadakah, dan lain-lain. Kini mereka telah tersebar di beberapa pusat kota, seperti Bandar Lampung, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Barat, Bima, Dompu, Flores, Surabaya, Klaten, Solo, Karanganyar, Purwokerto, Priayang, Bogor, Jakarta, Medan Dan Khusus Ppui Bekasi, Tangerang, Sulawesi Selatan, Sorong Papua. Hingga esai ini ditulis, jumlah mereka mencapai sekitar 5.000 orang.
Khilafatul Muslimin berafiliasi kepada Khilafatul Muslimin Internasional (mengklaim sebagai cikal bakal khilafah islam ala minhajin nubuwah). Sementara anderbownya, adalah PBLP (Perguruan Beladiri Lebah Putih).
Asas Khilafatul Muslimin ini pan-Islamisme, dengan tujuan ingin membongkar atau mengganti ideologi Pancasila. Propaganda mereka ini mirip dengan HTI, FPI, dan organisasi radikal lainnya. Dan organisasi ini sama bahayanya dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Negara Islam Indonesia (NII), dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), karena mengkampanyekan tegaknya sistem khilafah.
Pola gerakan Khilafatul Muslimin melalui majelis taklim. Mereka mengkader di dalam lanskap keagamaan melalui dakwah. Ideologinya yang diterapkan adalah ideologi jihad, mirip dengan ISIS dan Al-Qaeda.
Di permukaan, Khilafatul Muslimin gerakannya adalah dakwah. Tetapi mereka mempunyai unit khusus bidang militer untuk persiapan kudeta jika nantinya sudah siap secara harakah. Padangan mereka terhadap Indonesia tergas; menolak NKRI. Melihat Pancasila sebagai toghut, dan menyatakan demokrasi sebagai kufur.
Makanya, organisasi yang mengatasnamakan ini, adalah organisasi yang sangat berbahaya jika tidak diantisipasi gerakannya. Ia bisa mencitrakan Islam negatif, menyesatkan agama dan pengimannya, bahkan merusak umat Islam sendiri. Karena itu, mulai dari sekarang kita sudah seharusnya lebih waspada kepada Khilafatul Muslimin.
Agus Wedi, Peminat Kajian Sosial dan Keislaman.