Khilafah.id – Setelah Nabi dan para Sahabat diizinkan melawan dengan cara perang, lantaran terus-terusan diperangi, maka Allah memerintahkan agar para sahabat dimotivasi untuk perang:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ حَرِّضِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ عَلَى ٱلۡقِتَالِۚ [ الأنفال: ٦٥]
Artinya:
“Hai Nabi, kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk berperang.” (Q.S. Al-Anfal ayat 65)
Setelah para sahabat semangat sekali berperang untuk menjadi Syuhada’, kemudian Allah turunkan ayat berikut yang memerintahkan agar tidak perang semua, tapi ada yang mendalami ilmu agama kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
﴿ وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ﴾ [ التوبة: ١٢٢]
Artinya:
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah ayat 122)
Semua sahabat Nabi adalah orang-orang terbaik dengan berbagai perannya, baik di medan jihad atau ilmu.
Kebanyakan ilmu yang kita terima hari ini melalui sanad para ulama adalah para sahabat yang menekuni ilmu dalam majelis Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Karena di masa Nabi lebih sering menghadapi perang tentu motivasi keterlibatan dalam logistik juga berkaitan dengan perang, seperti dalam hadis berikut:
قَالَ زَيْدُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ – صلى الله عليه وسلم – : « مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا »
Zaid bin Khalid berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Orang yang membantu menyiapkan keperluan perang di jalan Allah, maka sungguh dia telah ikut berperang” (HR Bukhari).
Namun makna hadis tersebut tidaklah tekstual khusus perang saja. Namun memiliki makna yang luas seperti yang dikutip para ulama ahli hadis:
وقال الطبرى: وفيه من الفقه أن كل من أعان مؤمنًا على عمل بر فللمعين عليه أجر مثل العامل
Artinya:
“At-Thabari berkata: “Kandungan fikih dari hadis tersebut bahwa setiap orang yang membantu orang mukmin untuk berbuat kebaikan maka orang yang membantu tersebut mendapat pahala yang sama seperti orang yang mengamalkan.” (Syarah Ibnu Bathal 9/65)
Alhamdulillah dalam perjalanan tahun pertama PP Raudhatul Ulum Suramadu sudah tidak terhitung tangan-tangan mulia yang digerakkan oleh hati yang mulia pula dalam membantu sarana pesantren atau keperluan para santri, baik bangunan, musala, kasur tidur, alat-alat pengajian dan sebagainya. Teriring doa jazakumullah khairan katsiran.
KH. Ma’ruf Khozin, Ulama NU.