Khilafah.id – HTI sudah lama memproduksi buku dan buletin. Semua literatur ini mengarah pada hal yang sama, yakni jihad dan penegakan khilafah. Dalam radius ayat dan argumen yang diambil, tetap memperlihatkan tafsir dan penarikan ke arah bagaimana khilafah tegak secepatnya di Indonesia.
Jihad Ala HTI
Sayangnya, semua argumen jihad mereka selalu gagal ditangkap oleh orang banyak. Ini karena, aktivis atau intelektual HTI masih meraba-raba apa arti tentang jihad dan khilafah yang sesungguhnya.
Bagi mereka, jihad adalah hal yang wajib dari Islam. Tanpa jihad, Islam laksana kapal tanpa nakhoda yang mengarahkan dan mengendalikan kapal di tengah lautan.
Mereka mengatakan, tafsir jihad dari mereka adalah yang paling benar. Semua praktik jihad yang mereka lakukan selama ini meski membunuh dianggap bentuk jihad yang hakiki.
Apa pun tafsiran jihad dari kelompok lain dianggap salah. Misalnya, jihad pernah dikatakan bahwa orang harus melakukan jihad manakala mereka sedang teraniaya dan ketika kaum muslim mendapatkan serangan. Atau dianjurkan melalukan jihad untuk perjuangan melawan hawa nafsu dan jihad upaya sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu.
Bagi mereka, jihad yang benar adalah menunjukkan bahwa jihad harus berkewajiban mengemban tugas Islam, yakni dengan menegakkan khilafah. Jika ada yang menghalangi kedigdayaan tentara umat Islam sebagaimana pada masa lalu (tidak menegakkan khilafah atau tidak setuju dengan ide sistem khilafah), maka mereka bisa disebut sebagai orang yang menghina dan penistaan atas kaum muslim.
HTI Bukan Representasi Islam
Karena itulah, aktivis khilafah ini di dalam buku dan buletinnya, mengatakan bahwa jihad adalah puncak keagungan Islam. Jihad menjadi mata rantai penghubung antara peran dan tujuan hidup yang telah ditetapkan bagi kaum muslim menuju tercapainya posisi yang terhormat dan berpengaruh dalam kancah politik internasional melalui wujud sebuah negara utama.
Menurut aktivis HTI ini, jihad memberi visi, misi, dan pandangan kepada kaum muslim secara mendunia. Jihad juga dianggap memberi mereka kemenangan dan pembebasan semata-mata di jalan Allah.
Bagi mereka, jihad menjadi jalan bagi dakwah Islam agar bisa tersampaikan ke seluruh dunia. Umat Islam diciptakan untuk meraih kedudukan tertinggi dengan jihad, tentunya sesuai tuntunan syariat yang diterapkan melalui kebijakan Khilafah Islamiah.
Kebijakan khilafah ini menurut HTI telah disusun berdasarkan pada upaya mendakwahkan Islam ke seluruh dunia secara efektif. Dalam hal ini, jihad HTI adalah metode syar’i dalam rangka menyingkirkan rintangan fisik yang menghalangi dakwah. Misalnya dengan cara kekerasan dan sebagainya.
Jihad Salah Kaprah
Jihad HTI ini berjalan dalam wujud pembebasan atas suatu negeri oleh kaum muslim, untuk selanjutnya mereka menegakkan aturan Islam di dalamnya. Contohnya, mereka tidak memberi peluang kepada non-muslim dan lain-lain. Karena di sebuah negara yang bersistem Islam, harus melaksanakan aturan sesuai nuansa Islam. Jadi tidak ada jaminan hak-hak bagi non-muslim.
Artinya jika mereka memang melakukan tupoksi jihad semacam itu, apa bedanya mereka dengan penjajahan keji yang dilakukan oleh Israel terhadap suatu negeri bernama Palestina. Di sana tidak ada perlindungan, apalagi sekadar mencukupi kebutuhannya dan lain sebagainya. Semua terenggut atas nama sistem negara mereka sendiri.
Sungguh begitu malang apabila arti jihad HTI seperti ini. Mereka selalu mengatakan bahwa tentara mereka tidak terkalahkan, bahkan sangat disegani sebagaimana ketika khilafah menyatukan seluruh umat dalam satu kepemimpinan. Tapi buktinya, hari ini mereka bahkan tidak punya tentara apalagi anggaran untuk menjalankan aktivitas kelompoknya sehari-hari.
Khilafah sebagai cara berpolitik kaum HTI memang agak lain. Mereka selalu mengatakan bahwa mereka adalah contoh sebagai umat terbaik di antara seluruh umat yang ada di dunia. Tapi pada kenyataannya, kelompok mereka adalah umat yang terbelakang, karena dalam menerjemahkan jihad saja sangat ringkih, salah kaprah, dan serampangan. Lalu apa yang diharapkan dengan jihad ala HTI ini?
Agus Wedi, Peminat Kajian Sosial dan Keislaman.