Khilafah.id – Seorang pendeta bernama Saifuddin Ibrahim memicu kontroversi dengan meminta Kementerian Agama menghapus 300 ayat Alquran yang dianggap mempromosikan kekerasan dan terorisme. Tentu saja, pernyataan ini menuai banyak kecaman dari masyarakat dan tokoh dan tuntutan agar dirinya segera ditangkap. Menkopolhukam, Mahfud MD pun tidak ketinggalan memberikan pernyataan sebagai penistaan agama.
Bukan hanya di Indonesia, sebelumnya Waseem Rizvi, tokoh Muslim India, mengajukan petisi ke Mahkamah Agung India untuk menghapus 26 ayat Alquran. Hampir sama alasannya, menurutnya, ayat-ayat tersebut mengajarkan kekerasan. Bahkan ia menuding 26 ayat tersebut tidak asli Alquran melainkan disisipkan tiga Khalifah pertama Islam. Ia pun telah mencetak Alquran baru versi dirinya sendiri.
Tentu saja pernyataan gila kedua orang tersebut tidak beralasan. Tidak akan pernah sedikitpun ayat Alquran bisa ditambahkan atau dihilangkan, walaupun satu huruf sekalipun. Allah telah berjanji sebagai penjaga kemurnian Alquran. “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Hirj [15]:9).
Bagaimana Allah Menjaga Alquran
Janji Allah untuk menjaga Alquran bukan hanya pada saat ini, tetapi sejak masa penurunannya. As-Sa’adi dalam Tafsir Al Karim Al-Rahman menegaskan Allah menjaga Alquran sejak diturunkan agar terganggung dari pencurian setan hingga amsa sesudahnya untuk menjaga dari perubahan, penambahan, pengurangan atau penggantian maknanya. Allah pun menjaga Alquran dengan meletakkan dan menyimpannya dalam dada Nabi Muhammad.
Firman Allah dengan tegas untuk menjaga Alquran menjadi pembelajaran bagi manusia tentang kitab-kitab terdsahulu yang banyak mengalami perubahan. Dalam banyak hal Allah juga menyinggung perubahan kitab suci sebelumnya yang telah dirubah-rubah. Namun, Allah menjamin mukjizat Alquran akan terjaga hingga akhir kiamat.
Cara Allah menjaga Alquran banyak cara. Alquran adalah sebuah mukjizat abadi sebagai kalam Allah karena tidak ada makhluk yang akan merubah, menambah, dan mengurangi. Orang yang berakal segera menyadari jika ada upaya perubahan dalam Alquran. Bahkan anak kecil sekalipun akan menyadari jika satu huruf pun dari Alquran sengaja dihilangkan.
Allah menjaga Alquran dengan memudahkan manusia untuk menghafal seluruh isi Alquran dan mengkaji maknanya melalui para ulama agar tidak berubah dari makna yang asli. Lembaga penghafal dan pengkaji Alquran bertaburan di seluruh dunia untuk menjamin kemurnian Alquran baik redaksi dan makna.
Allah menjaga Alquran dengan melibatkan banyak pihak. Rasulullah diajarkan langsung Malaikat Jibril untuk menjamin kemurniannya. Para Sahabat menghafalnya, lalu ijtihad Khalifah Ustman untuk menjadikan mushaf yang tersebar hingga hari ini. Para ulama salah melanjutkan tanggungjawab tidak hanya menghafal, tetapi mengkaji dan menafsirkan hingga membuat rumusan melalui bidang Ulumul Quran.
Karena itulah, apapun upaya manusia apalagi Cuma segelintir orang seperti Saifuddin Ibrahim atau Waseem Rizvi niscaya tidak akan mampu merubah Alquran baik menambah, mengurangi ataupun memalingkan maknanya. Alquran akan selalu terjaga karena tidak hanya sebagai mukjizat, tetapi pedoman yang dibutuhkan oleh seluruh umat manusia.
Joseph Tambunan, Pemerhati kerukunan antaragama.