Khilafah.id – Organisasi teroris kelas wahid Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ideologinya sudah tersebar di pelosok dunia. Kehadiran ISIS tentu menjadi ancaman serius terhadap eksistensi suatu negara, tak terkecuali di Kanada.
Sudah ada beberapa warga negara yang terpapar bujuk rayu ISIS. Sebut satu saja, Muhammed Ali. Dia Keturunan imigran Pakistan ini hidup dengan baik di Kanada.
Ali kuliah di Ryerson University pada 2008. Namun, jiwa pemberontak Ali mulai muncul di bangku kuliah dan kerap membolos.
Ketertarikan pada ISIS dimulai pada saat Ali terinspirasi seorang sosok Andre Poulin, mualaf Toronto yang bergabung dengan organisasi teroris tersebut. Ia pun tergiur masuk ISIS karena kelompok teroris itu mengklaim akan melawan rezim Assad.
Kebulatan hatinya untuk gabung dengan ISIS mendorong Ali hijrah ke Suriah pada 2014 dan ia menjalani pelatihan dasar selama 21 hari. Kemudian, ia ditempatkan di kementerian minyak dan gas.
Di sela waktu kosong, Ali mengunggah video-video propaganda ISIS, termasuk rekaman eksekusi sadis dan saat ISIS bermain sepak bola memakai kepala yang terpenggal. Setelah itu, Ali ditugaskan sebagai penembak yang cukup handal.
Pada 2016, kepercayaan Ali pada ISIS mulai goyah lantaran organisasi itu tak lagi berfokus pada penumbangan rezim Assad. Sementara, tujuan awal masuk ISIS untuk melawan Assad.
Ali pun menyadari para pejuang asing dimanfaatkan ISIS untuk umpan atau disiksa sampai tewas dengan dalih mereka adalah mata-mata. Ia pun kabur hingga ditangkap tentara Kurdi.
Usaha hengkang dari wilayah ISIS sudah dikerahkan. Namun, ia jadi tahanan SDF dan ia pun berharap bisa pulang ke Kanada. Namun, paspornya sudah disita darinya dan kedaluwarsa sejak 2014.
Khalilullah, Penulis dan pengarang buku-buku keislaman.