Khilafah.id – Nama ustaz Felix Siauw kerap kali terdengar dalam keseharian kita. Ia tidak asing sebagai dai yang diidolakan para generasi milenial. Ustaz Felix Yanwar Siauw yang memiliki nama Tioghoa Siauw Chen Kwok, lahir di Palembang pada 31 Januari 1984 (37 tahun) adalah seorang ustaz, pendakwah, dan penulis mualaf dari Katolik. Ia masuk Islam semenjak kuliah dan bergabung menjadi salah satu aktivis gerakan Islam, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Riwayat keberagamaan ustaz Felix Siauw lumayan unik. Sempat menjadi Ateis karena agama yang dianutnya, Katolik, tidak dapat memuaskan pikirannya, kemudian hidup dan memiliki paham agnostik sejak SMP: meyakini Tuhan tanpa mau beragama, bahkan termasuk yang mengolok-olok agama. Akalnya terpuaskan oleh Islam dan ketenangan hati diperolehnya di dalam agama Islam. Dan saat ini, di dalam Islam, ia justru sangat ditokohkan.
Perubahan setelah ustaz Felix masuk Islam sangat signifikan. Menurutnya, akidah itu ibarat sebuah core dalam komputer. Ketika seseorang berganti akidah, segalanya juga berubah. Yang paling nyata misalnya ia merasakan ketenangan yang luar biasa ketika ia memeluk agama Islam, mendapatkan jawaban atas hidup, mendapatkan jawaban sebelum dan sesudah hidup, dengan sendirinya mantap menjalani hidup, dan mau apa dalam hidup sudah jelas.
Ketika ustaz Felix mendapatkan jati diri baru sebagai seorang Muslim, ia menyadari ada tantangan dari luar. Namun, ia paham bahwa tantangan yang ia dapat tidak lain karena dimuliakan oleh Allah. Ia paham bahwa agama mana pun mempunyai tantangan, namun ia menyadari bahwa tantangan dalam Islam terarah—tantangannya memang untuk tujuan hidup. Ia pun menjadi dai bergaya milenial dan menjadi yang paling digandrungi para remaja.
Ustaz Felix Siauw lahir ke Islam melalui rahim HTI. Ia pun sangat gencar menyebarkan doktrin HTI, yakni khilafah dan upaya pemurnian akidah. Saking kuatnya spirit menegakkan khilafah ala HTI, ia tidak sekadar menulis buku tentang topik tersebut, melainkan juga menamai anaknya dengan nama-nama yang ada dalam doktrin HTI, yakni Alila Shaffiya Asy-Syarifah, Shirf Muhammad Al-Fatih 1453, Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453, dan Aia Shaffiya Asy-Syarifah.
Keistiqamahan ustaz Felix Siauw terhadap dakwah khilafah ala HTI membuahkan hasil yang besar: ia berhasil menjadi influencer terkenal yang mayoritas fansnya adalah generasi milenial dan mereka yang baru mengenal Islam. Meskipun HTI menjadi ormas terlarang sejak 2017, ustaz Felix Siauw tidak akan surut. Ia adalah dai pemuja khilafah HTI yang militan. Generasi banyak yang mengidolakannya, terutama kalangan masyarakat urban.
Selain dai milenial dan aktivis khilafah, ustaz Felix Siauw merupakan HTI-ers sejati. Kemajuan dan kebangkitan Islam kerap kali jadi topik, sampai-sampai ia dicemooh oleh seluruh pihak yang tidak menyukai dakwahnya. Padahal, mau dicemooh atau tidak, ustaz Felix akan tetap menjadi Ateis dan aktivis khilafah HTI sejati. Aktor Ammar Zoni dan aktris Irish Bella mengikuti ustaz Felix, terutama nama anaknya yang bersimbol penaklukan Konstantinopel 1453.
Mengikuti ustaz Felix Siauw, siapkah Anda menjadi penerusnya sebagai dai milnieal yang konsennya menebarkan wacana khilafah? Harus siap, ya, demi HTI, bukan demi Islam. Wallahu a’lam bi ash-shawab.