Dua Hal Mengapa Bangsa Ini Wajib Melawan Dakwah Pengusung Khilafah

Khilafah

Khilafah.id – Indonesia adalah negara yang di dalamnya terdapat aneka ragam perbedaan, mulai perbedaan pemikiran maupun perbedaan agama. Menyikapi perbedaan ini, tentu harus dibarengi dengan pemikiran yang terbuka (inklusif). Sebagai warga negara tidak boleh mengganggu pemikiran dan keyakinan orang lain yang berbeda. Warga negara yang baik harus menghormatinya.

Namun, dalam menghormati perbedaan perlu digarisbawahi jenis perbedaan itu sendiri. Perbedaan yang wajib dihormati adalah perbedaan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai universal agama dan ideologi negara. Jika perbedaan itu berupa paham radikal, warga negara hendaknya melawannya. Karena, perbedaan semacam itu berlawanan dengan agama dan negara.

Bukti pertentangan radikalisme dengan agama dan negara itu banyak. Sebut saja, ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mendeklarasikan berdirinya Negara Islam dengan berbasis sistem Khilafah. Dalam pandangan agama, sistem Khilafah itu sudah bertentangan karena agama sendiri tidak mewajibkan menggunakan Khilafah sebagai sistem suatu negara. Negara yang benar, bagi agama, negara yang menegakkan kemaslahatan di tengah-tengah semesta.

Anehnya, orang-orang HTI kepedean mengatakan bahwa Khilafah adalah bagian dari syariat Islam. Padahal, Khilafah itu sendiri hanyalah produk manusia bukan agama. Biasanya Khilafah ini lebih dipahami sebagai sistem oposisi yang melawan sistem pemerintahan yang sah tidak lain dan tidak bukan hanya karena kepentingan politik belaka. Sekali lagi tidak benar Khilafah disebut sebagai bagian dari syariat Islam. Nabi Saw. dan para sahabatnya tidak menggunakan sistem paten (katakan saja Khilafah) dalam mengatur sebuah negara.

Lebih lanjut, penentangan Khilafah dengan ideologi negara terlihat secara kentara dengan usaha keras pengusungnya dalam mengganti ideologi negara yang sah seperti ideologi Pancasila. Para pengusung Khilafah membuat isu yang bohong bahwa Pancasila tidak layak digunakan sebagai ideologi sebuah negara, karena tidak mampu mengatasi masalah yang terjadi di negara dari waktu ke waktu semisal kasus korupsi yang selalu ada setiap tahun.

Pertanyaan buat para pengusung Khilafah, apakah Khilafah mampu menyulap negeri ini menjadi bersih dari kasus korupsi? Sudah mereka membuktikan omong kosong mereka sendiri? Apakah yang mereka katakan hanyalah membual saja? Bukankah omongan mereka hanyalah didorong oleh kepentingan politik saja dan lebih tepatnya kepentingan kelompok? Sungguh sangat miris negara ini jika diserahkan kepada mereka. Allah Swt. Maha Tahu kenapa ide-ide mereka tentang pendirian Khilafah dan negara Islam hanyalah ”sebatas ide”. Karena, motivasi mereka sudah tidak murni lagi.

Bangsa ini hendaknya tidak mudah terpengaruh omong kosong pengusung Khilafah itu. Kalau mendengarkan mereka berbicara lebih-lebih tentang Khilafah, jangan dengarkan karena apa yang mereka bicara tidak ada manfaatnya sedikitpun. Allah Swt. sudah memperlihatkan kebohongan mereka dengan bukti kehancuran mereka. Lihat saja, bagaimana mereka dihancurkan oleh Allah Swt. dengan dibubarkan secara tidak terhormat di Negara Indonesia. Kehadiran mereka di negara merah putih bagaikan orang yang tidak dianggap kehadiran. Kan ”ngenes” juga mereka!

Satu hal yang penting diperhatikan oleh bangsa ini agar tidak terpapar bujuk rayu orang HTI atau pengusung Khilafah, yaitu anggap segala omongan mereka sebagai bentuk bualan saja. Mereka sangat pintar dalam menggunakan agama sebagai modus. Orang yang mudah percaya akan mudah pula terpapar kebohongan mereka. Skip saja!

Khalilullah, Penulis dan pengarang buku-buku keislaman.

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Mencegah Provokasi dan Polarisasi tentang Pendukung Khilafah 2024

Jum Nov 11 , 2022
Khilafah.id – Dinamika perpolitikan menuju 2024 semakin pelik. Akhir pekan kemarin, tagar #AniesDidukungKhilafah trending di Twitter. Narasinya adalah bahwa Anies Baswedan, yang notabene Capres Partai Nasdem, didukung para aktivis khilafah dan bahaya untuk Indonesia. Pada saat yang sama, Ade Armando, pegiat CokroTV yang beberapa bulan lalu dikeroyok massa, juga menebarkan […]
provokasi dan polarisasi