Isu LGBT dan Cara Aktivis Khilafah Menyikapinya

LGBT

Khilafah.id – Baru-baru ini isu LGBT, lebih spesifiknya gay, naik kembali setelah beberapa lamanya tak terdengar. Naiknya isu ini tak lepas dari diundangnya pasangan gay asal Indonesia-Jerman Ragil dan Fred di Podcast Deddy Corbuzier beberapa hari yang lalu.

Isu LGBT penting disikapi dengan baik dan bijak. Karena, isu ini cukup kontroversial, bukan hanya di tengah budaya masyarakat Indonesia, melainkan juga dalam pandangan agama. Islam sebagai agama semitik terakhir menyinggung soal LGBT dalam ayat Al-Qur’an.

أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas”. (QS. asy-Syuara’: 165-166).

Pada ayat tersebut Tuhan mempertanyakan pelanggaran yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth (dan orang sesudahnya, termasuk generasi milenial sekarang) di mana mereka lebih menyukai pasangan sesama jenis, lebih tepatnya pasangan sesama lelaki (atau gay). Perbuatan kaum Luth tersebut dinilai sebagai sesuatu yang melampaui batas kewajaran.

Banyak alasan mengapa LGBT dilarang. Selain karena perbuatan itu dinilai zalim dengan menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, perbuatan keji ini memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Prof. Quraish Shihab menyebutkan dalam tafsirnya terkait dampak negatif itu meliputi menyebarkan berbagai jenis penyakit, seperti sipilis, gonorea (kencing nanah), chonoroid, serta beberapa penyakit kulit, semisal kudis dan sebagainya.

Islam merumuskan syariah atau aturan yang harus diperhatikan oleh pemeluknya bertujuan untuk menegakkan kemaslahatan dan mencegah kemafsadatan. LGBT termasuk sesuatu yang dinilai mafsadat, maka agama melarangnya.

Namun, yang penting diperhatikan di balik penolakan LGBT adalah sikap kelompok radikal merespon isu tersebut. Kelompok garis keras ini sangat dimungkinkan melakukan jalan pintas dan keras untuk mengekspresikan penolakannya. Katakan saja, “swipping” tanpa alasan apapun, demonstrasi, dan aksi-aksi kekerasan semacam main hakim sendiri. Ini justru membahayakan terhadap jiwa manusia, bukan mengatasi masalah.

Perlunya menyikapi penolakan kelompok radikal terhadap isu LGBT ini disebabkan cara yang mereka lakukan tidak memiliki manfaat sedikitpun. Tidak ada dampak positif yang dapat diterima. Malahan, akan menghadirkan masalah yang baru. Sebut saja, permusuhan, perpecahan, dan perselisihan. Beberapa masalah baru ini jelas dilarang juga dalam Islam.

Hal-hal yang penting diperhatikan oleh kelompok radikal menyikapi isu LGBT agar dapat diterima: Pertama, lakukan dengan sikap yang lembut. Sikap lembut dapat membukakan hati orang yang belum mendapatkan hidayah. Orang ini akan menerima nasehat dengan hati yang lapang.

Perhatikan pesan Allah terhadap Nabi Muhammad SAW terkait pentingnya bersikap yang lembut.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. (QS. Ali Imran: 159).

Kedua, mengingatkan atau menasehati kaum LGBT tanpa menghakimi. Karena, Islam menganjurkan untuk saling memberikan nasehat. Terkait orang yang dinasehati itu mendapatkan hidayah atau tidak, itu bukan urusan manusia tetapi urusan Allah, karena Dia seorang yang dapat memberikan hidayah.

Perhatikan pesan penting dalam Al-Qur’an terkait pentingnya saling memberikan nasehat.
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. al-Ashr: 3).

Sebagai penutup, problem pilihan hidup Ragil dan Fred terhadap LGBT, lebih tepatnya gay, memang perlu diatasi segera. Tapi, tak kalah lebih penting adalah memperhatikan sikap kelompok radikal menyikapi problem LGBT tersebut. Sebab, penyikapan yang keliru akan menghadirkan masalah yang baru.

Khalilullah, Lulusan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Moderasi Beragama, Tonggak Keutuhan NKRI dari Gangguan Khilafahisme

Rab Mei 11 , 2022
Khilafah.id – Sejak era reformasi tahun 1998, kebebasan mengeluarkan pendapat dan berekspresi sudah mulai digaungkan bahkan diberikan kelonggaran bagi setiap masyarakat Indonesia. Maka tidak heran jika Indonesia termasuk negara yang menganut dan menerapkan prinsip kebebasan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Hal itu merupakan langkah untuk memberikan ruang gerak adanya […]
Moderasi Beragama