Kontra Ekstremisme Melalui Hadis Keramahan Nabi Muhammad

Ekstremisme

Khilafah.id – Bom bunuh diri terjadi di Makassar. Kabar tersebut tentu menghentak kita semua. Kita mesti mengutuk keras, sembari sama-sama berdoa untuk Makassar. Satu hal yang patut kita tanyakan pada pelakunya adalah, seberapa jauh ia mengenal Nabi Muhammad sebagai suri tauladan umat Islam dalam berbagai hal?

Jangan-jangan yang mereka ketahui tentang Nabi hanyalah sikap keras dan tegas beliau pada non-Muslim dan persoalan ibadah saja?

Kalau benar begitu, maka salah satu strategi mencegah virus ekstremisme adalah melakukan vaksinasi dengan mengenalkan sikap ramah Nabi terhadap berbagai hal. Di antaranya kepada non-Muslim, kepada hewan, dan kepada sesama Muslim yang masih dalam tahapan-tahapan dalam mengenal Islam.

Meneladani Setengah-setengah

Meneladani sikap Nabi Muhammad terbatas pada sikap keras serta tegas beliau saja, sama saja dengan mengakui Al-Qur’an tapi enggan memperhatikan sabda Nabi. Sebab Al-Qur’an dan Nabi Muhammad menjadi pedoman ajaran tidak untuk diikuti secara setengah-setengah, tapi secara menyeluruh.

Meneladani sikap keras dan tegas Nabi juga harus diimbangi dengan meneladani sikap ramah Nabi. Sebab Nabi tidak selalu bersikap keras dan tegas, tapi juga sering lunak dan ramah. Untuk itu penting mengenalkan Nabi sebagai sosok yang ramah. Tujuannya agar menjadi koreksi bagi yang meneladani Nabi dalam sikap keras dan tegasnya saja. Bahwa Nabi adalah sosok ramah dalam mendakwahkan agama Islam.

Kitab-kitab hadis dan sirah Nabi mendokumentasikan keramahan Nabi dalam beberapa sisi. Di antaranya keramahan Nabi kepada umatnya, kepada anak-anak, kepada para istri, kepada orang-orang lemah, kepada tawanan perang, dan kepada perempuan serta anak-anak di medan perang. Selain itu, kepada musuh, dan kepada hewan (As-Syifa’ Bi Ta’rifi Huquqil Mushthafa/1/125).

Hadis Keramahan Nabi Muhammad

Mendakwahkan Islam seringkali tersalahartikan dengan menyakiti Muslim atau non-Muslim yang masih enggan melaksanakan syariat Islam. Padahal Nabi Muhammad sendiri terkadang bersikap lunak kepada Muslim yang masih enggan melaksanakan syariat Islam. Juga kepada non-Muslim yang memusuhi Islam bahkan menyakiti Nabi sendiri.

Imam Bukhari dalam kitab sahihnya meriwayatkan keramahan Nabi kepada non-Muslim. Suatu kali, usai wafatnya Abu Thalib dan bertambah kerasnya gangguan kaum Quraisy Makkah kepada Nabi, Nabi pun keluar dari Makkah. Beliau menuju Thaif untuk mencari perlindungan. Sayangnya, kaum yang beliau temui justru mengusir Nabi dan melemparinya dengan batu (Faidul Qadir/2/151).

Diriwayatkan dari ‘Aisyah, setelah itu, Malaikat Jibril mendatangi Nabi yang sedang kesusahan. Jibril datang meminta izin hendak menimpakan azab kepada mereka. Namun Nabi malah berkata:

بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئً

“Aku malah berharap, dari diri mereka Allah menciptakan anak yang mau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun” (HR. Imam Bukhari).

Ibnu Hajar tatkala menguraikan kandungan hadis di atas menyatakan, hadis ini menunjukkan bagaimana sifat welas asih Nabi Muhammad. Dan bagaimana sikap sabar Nabi serta kesediaan beliau menanggung hal-hal yang tak mengenakkan sebagaimana sikap sekelompok non-Muslim di atas (Fathul Bari/10/16).

Yang bisa kita teladani dari sikap ramah Nabi kepada non-Muslim di dalam hadis di atas ialah, sekeras apapun penolakan menjalankan syariat, tidak bisa serta merta menjadi alasan untuk bersikap keras kepada mereka. Apalagi sampai membinasakan mereka. Meski penolakan tersebut hingga berdampak sampai menyakiti kita.

Bila kepada non-Muslim saja Nabi bersikap sebagaimana hadis di atas, apalagi kepada Muslim. Nabi bahkan pernah menampakkan rasa tidak suka, saat ada sahabat membunuh musuh di hadapannya, yang terdesak dan mengucapkan kalimat syahadat. Padahal sang sahabat membunuhnya dalam keadaan berperang dan atas dasar dugaan si musuh bersyahadat sebagai tipu muslihat saja.

Sampai-sampai Nabi bertanya kepada si sahabat “Mengapa tidak engkau belah saja dadanya, agar engkau tahu ia benar bersyahadat atau tidak?” Nabi menanyakan hal itu berulang-ulang, sebagai tanda ketidaksukaan beliau. Dari sini terlihat begitu besar perhatian Islam terhadap pengucap syahadat, meski ia baru masuk Islam (Sahih Bukhari/1/67).

Strategi dan Harapan

Ada banyak cara mengenalkan hadis tentang sikap ramah Nabi Muhammad. Di antaranya, di dunia maya, lewat kajian hadis dengan fokus hadis yang menunjukkan sikap ramah Nabi. Baik lewat tulisan, video, meme dan selainnya. Sedang di dunia nyata bisa lewat majelis taklim, khutbah jum’at, pamflet sampai kartu-kartu serta sticker atau souvenir yang bertuliskan hadis.

Strategi dakwah dengan hadis tentang sikap ramah Nabi Muhammad akan dapat bersaing dengan kampanye tentang Islam ramah. Sebab hadis memiliki cakupan lebih kecil daripada Islam secara keseluruhan. Selain itu, hadis akan lebih banyak yang meminati sebab bentuknya yang terpaku pada teks hadis serta penilaian sahih, hasan dan selainnya. Bentuk tersebut mengecilkan kemungkinan disusupi ide-ide penyebarnya yang kadang diawasi oleh banyak orang.

Dengan dikenalkannya hadis tentang keramahan Nabi, diharapkan muncul kesadaran dari pelaku ekstremisme dan teror bahwa pengetahuannya serta tindakannya masih belum mengikuti Islam secara menyeluruh. Sehingga ia membuka lebar dirinya untuk dikoreksi oleh orang lain yang lebih tahu. Dan tidak secara keras kepala mempertahankan keyakinannnya yang berlawanan dengan pandangan banyak orang.

Lihat tulisan ini dari sumber asli Harakatuna.com

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Lawan Sistem NKRI, Khilafah Pasti Menang?

Jum Sep 17 , 2021
Khilafah.id – Tagar #HRSBikinIstanaMenggigil trending di Twitter. Ucapan selamat datang bertebaran di poster-poster. Sepertinya, Habib Rizieq yang pulang karena dideportasi pemerintah Arab Saudi akan segera bertemu para pengikutnya, Selasa (10/11) besok. Mulai dari yang benar-benar rindu, hingga yang dilatari kepentingan politik tertentu. Felix Siauw, dedengkot HTI ikut berkomentar memanas-manasi barisan […]
HTI NKRI