Memperkuat Nasionalisme di Tengah Hiruk-Pikuk Transisi Pemerintah

transisi

Khilafah.id – Tanggal 20 Oktober 2024 mendatang menjadi salah satu hari bersejarah bagi roda perputaran pemerintahan di Indonesia. Sebab pada tanggal ini, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming akan resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Berdasarkan kabar pelantikan ini pula, banyak sekali kabar tentang informasi jajaran menteri di kabinet Prabowo.

Di tengah informasi yang beredar itu, sebagai bangsa Indonesia memiliki harapan besar bahwa dalam kepemimpinan baru yang akan datang ini, pemerintah bisa membuat perubahan melalui kebijakan yang berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Perlu diketahui bahwa, dalam proses transisi pemerintah ini, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menginstruksikan TNI-Polri untuk menjaga stabilitas menjelang transisi pemerintahan-selain menjelang Pilkada 2024. Arahan tersebut sangat penting dengan melihat kondisi sosial-politik yang pada hari ini, kerapkali diwarnai isu-isu sensitif yang bisa menggoyahkan stabilitas nasional. Pilkada serentak yang dilaksanakan di seluruh Indonesia ini, memang menjadi atensi besar, khususnya bagi masyarakat Indonesia untuk menjadi bagian dari kelompok yang mengawal keamanan Pilkada mendatang.

Instruksi yang disampaikan oleh Presiden Jokowi untuk meningkatkan keamanan, menjadi pengingat bahwa transisi pemerintah yang akan berlangsung, bukan persoalan formalitas politik. Akan tetapi juga soal menjaga ketertiban, keamanaan dan keutuhan NKRI dari berbagai ancaman seperti ancaman kelompok yang anti-pemerintah, radikalisme politik, hingga ekstremisme-terorisme. Oleh karena itu, isu ini seyogianya juga menjadi perhatian besar oleh kelompok masyarakat, agar ke depan tidak mudah terprovokasi dengan berbagai informasi yang bisa memecah-belah bangsa.

Jika kita flashback kepada proses demokrasi yang terjadi beberapa waktu lalu, tentu akan ada banyak kelompok yang anti pemerintah dan menolak terhadap pemerintah yang baru. Kelompok ini berbeda dengan kelompok yang mengawal pemerintah dengan kritik. Sebab mereka mengawal proses demokrasi yang berlangsung, bukan dalam rangka memecah-belah bangsa. Oleh karena itu, kita dituntut untuk senantiasa membedakan kelompok-kelompok ini agar bisa memosisikan diri untuk terus menjadi bagian dari orang yang mengawal Indonesia menjadi lebih baik.

Apa yang Bisa Dilakukan sebagai Anak Muda?

Bagaimana pun, anak muda memiliki peran penting dalam proses transisi pemerintahan yang sedang berlangsung. Mengawal berbagai kebijakan baru dan sistem pemerintahan baru dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi dan proses pemerintahan yang berlangsung, menjadi bagian dari tugas bersama masyarakat Indonesia.

Perlu kita ketahui bahwa, dalam proses pemerintah yang akan berlangsung ke depan, kita bisa memprediksi bahwa akan ada banyak narasi negatif yang akan memenuhi berbagai media sosial, dengan tujuan untuk memecah-belah bangsa, ataupun mencuri suara masyarakat agar berpaling dari demokrasi dan berpindah haluan kepada sistem pemerintahan yang lebih baik dibandingkan dengan demokrasi itu sendiri.

Ruang itu perlu disadari oleh kita sebagai anak muda, agar ke depan lebih bijak dalam memilih dan memilah informasi yang hadir di media sosial. Ribuan bahkan jutaan informasi yang beredar di media sosial, menjadi ancaman tersendiri bagi bangsa Indonesia karena memiliki potensi besar dalam memecah-belah bangsa.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang literasi digital, dengan akses informasi yang berkualitas, harus dimiliki oleh anak muda supaya sikap kritis yang ditujukan kepada pemerintah di masa yang akan datang, bertujuan untuk memperbaiki sistem demokrasi di Indonesia.

Sebagai anak muda, kita dituntut untuk senantiasa memupuk nasionalisme dalam diri dengan berbagai wujud yang sangat beragam. Tujuan utamanya tidak lain adalah menjaga bangsa Indonesia dari para perusak dan pemecah-belah negara yang juga berwujud sebagai masyarakat Indonesia.

Perjuangan dalam mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman dan serangan ideologi, harus terus diwaspadai. Oleh karena itu, anak muda perlu terus memupuk nasionalisme agar menjadi pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara serta tidak mudah goyah oleh ideologi-ideologi yang meninabobokkan kita.

Muallifah, Aktivis perempuan.

Redaksi Khilafah.ID

Next Post

Fathurrahman Kamal: Belajar Toleransi dari Akhlak Nabi Muhammad

Sen Sep 30 , 2024
Khilafah.id – Dalam kehidupan keumatan dan kemanusiaan yang begitu majemuk, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal mengajak kembali menggali teladan toleransi atau tasamuh dari akhlak Rasulullah Muhammad. Ajakan itu disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini pada Rabu (25/9) dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa […]
Toleransi

You May Like