Peran Idul Adha dalam Memberantas Radikalisme

Idul Adha

Khilafah.id – Saban tahun umat Islam di penjuru dunia dihadapkan dengan momentum lebaran Idul Adha. Biasanya dalam menyambut lebaran ini umat Islam melakukan beragam aktivitas ibadah seperti melakukan salat Idul Adha, menyembelih hewan, bersilaturahmi dan masih banyak aktivitas ibadah lainnya.

Selain beberapa aktivitas ibadah tersebut biasanya setelah melakukan salat Idul Adha, disampaikanlah khutbah kepada jamaah yang hadir. Penting diperhatikan dalam penyampaian khutbah itu hendaknya menghindari khutbah yang bersifat provokatif, sehingga umat Islam terjebak dalam radikalisme.

Sebagai bagian dari kegiatan ibadah, Idul Adha hendaknya dijadikan momentum dalam memberantas radikalisme. Ada beberapa ayat yang penting untuk disampaikan ketika khutbah. Pertama, surah al-Hajj ayat 37 yang menyatakan bahwa korban hewan kurban yang kita sembelih bukanlah yang dapat mencapai Allah, melainkan kesalehan hati yang datang darinya. Artinya, yang lebih penting dari tindakan fisik itu sendiri adalah ketulusan niat dan kesalehan hati yang melandasi perbuatan tersebut.

Pesan ayat tersebut mengajarkan umat Islam untuk tidak hanya berfokus pada ritus fisik semata, tetapi juga hati yang suci dan niat yang benar. Dengan menekankan pentingnya kesalehan hati, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk tidak hanya mementingkan tindakan fisik semata, tetapi juga menjaga kebersihan dan kejernihan hati. Dengan menjaga hati yang suci, umat Muslim diingatkan untuk berpikir secara kritis dan mempertimbangkan implikasi moral dari setiap tindakan yang mereka ambil.

Kedua, surah al-Baqarah ayat 256 yang menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam agama. Ayat ini menegaskan kebebasan beragama dan menekankan pentingnya menghormati pilihan individu dalam memilih dan menjalankan keyakinan agama mereka.

Dalam konteks membasmi radikalisme, ayat 256 menekankan prinsip fundamental dalam Islam bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk beragama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Maka dari itu, menghormati perbedaan dan menjaga pluralisme adalah bagian integral dari Islam.

Ketiga, surah al-Ma’idah ayat 32 yang menyatakan bahwa membunuh satu orang tanpa alasan yang adil, sama dengan membunuh seluruh umat manusia. Ayat ini menegaskan nilai pentingnya kehidupan manusia dan menekankan larangan tindakan kekerasan yang tidak adil.

Dalam konteks membasmi radikalisme, ayat 32 menegaskan bahwa tidak ada pembenaran agama atau ideologi untuk melakukan kekerasan yang merugikan kehidupan manusia. Setiap tindakan kekerasan yang tidak adil bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang menganjurkan kasih sayang, keadilan, dan perdamaian.

Maka dari itu, hari raya bukan hanya dijadikan momentum untuk melakukan ritual ibadah formal tanpa dibarengi dengan aktivitas ibadah lain yang mendukung masa depan umat Islam. Salah satu yang penting untuk diperhatikan dalam menyambut lebaran itu adalah penyampaian khutbah yang benar yaitu tidak bertentangan dengan misi Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.

Khalilullah, Penulis yang kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman.

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Habib Ali Hasan Al-Bahar: Mendoakan Kemakmuran Bangsa dan Muliakan Lansia

Kam Jun 29 , 2023
Khilafah.id – Habib Ali Hasan Al-Bahar, dewan pakar Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) m menyampaikan khutbah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi dan ingatkan tentang kisah Nabi Ibrahim dan betapa beratnya ibadah haji. Dalam khutbah yang disampaikan di Tenda Misi Haji Indonesia, Selasa, 27 Juni 2023 kemarin, Habib Ali juga bicara tentang […]
Ali