Prinsip Al-Qur’an tentang Pentingnya Jalan Tengah Pancasila

Al-Quran Pancasila

Khilafah.id – Kita harus paham, bahwa antara gerakan ideologis (radikalisme kanan) seperti geliat negara khilafah/Islam dan (radikalisme kiri) layaknya geliat komunisme sebetulnya tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama ingin menghancurkan tatanan NKRI dan ingin mengubah Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Sehingga, di sinilah pentingnya bagi kita untuk berpegang-teguh kepada Pancasila sebagai jalan tengah untuk menjaga keseimbangan di tengah dua bahaya penyakit kronis kebangsaan itu. Sebagaimana, ada 2 Prinsip Al-Qur’an yang menjadi kebenaran etis pentingnya bagi kita untuk berpegang teguh terhadap Pancasila sebagai jalan tengah.

Pertama, cobalah kita pahami potongan ayat (QS. al-Rahman:7-8) “Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan (keseimbangan) agar kamu jangan merusak (keseimbangan) itu”. Ayat ini memiliki satu korelasi etis bahwa berpegang teguh pada ideologi yang berperan sebagai jalan tengah (keseimbangan) yang membawa kemaslahatan tatanan, merupakan hal pokok yang harus dibangun oleh kita.

Karena, basis ayat tersebut berpacu terhadap entitas “neraca” yang secara orientasi subtansial, memiliki peran etis di dalam menimbang segala sesuatu baik-buruk-nya bagi tatanan atau salah-benarnya bagi kebaikan tatanan. Hal itulah yang menjadi satu alasan fundamental Al-Qur’an di dalam menolak sesuatu yang bisa merobek keseimbangan tatanan tersebut.

Dalam peranan-nya, gerakan radikalisme kanan seperti geliat negara khilafah/Islam dan gerakan radikalisme kiri layaknya komunisme di negeri ini merupakan dua arus yang akan menjadi penyakit kronis bagi (keseimbangan tatanan). Keduanya memang selalu memiliki dalih apologi mengatasnamakan (demi kemaslahatan umat). Padahal, secara orientasi dan fungsi, keduanya sama-sama ingin menghancurkan NKRI, berupaya ingin menghancurkan Pancasila lalu ingin bertahta di negeri ini.

Maka, dari sinilah tolak ukur dari ayat di atas. Bahwa, keseimbangan dalam konteks berpegang teguh kepada (Pancasila) sebagai jalan tengah untuk menjaga kemaslahatan bangsa adalah hal pokok yang harus kita pegang. Karena, Al-Qur’an sangat melarang keseimbangan itu dirobek oleh gerakan ideologis dengan mengatasnamakan apa-pun yang intinya mereka akan merusak keseimbangan tatanan.

Selain ayat di atas, Al-Qur’an dalam potongan ayat (QS. Al-An’am:153) “Da sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. Demikian-lah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa” Dalam konteks kebangsaan, ayat ini sebetulnya menjadi satu sandaran etis yang mengerucut ke dalam satu wilayah bagaimana kita menjaga (sebuah bangsa) dari segala aliran, ideologi atau gerakan yang di luar pranata etis ajaran-Nya.

Sebagaimana, ayat di atas perihal “jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain)” sejatinya mengerucut ke dalam ajaran etis kebangsaan. Di mana, Islam di dalam Al-Qur’an selalu menjunjung tinggi jalan tengah, anti-perpecahan, kerusakan dan harus menjaga keseimbangan tatanan. Upaya ini tentu kita bisa lakukan dengan tetap berpegang teguh kepada nilai Pancasila sebagai jalan tengah di tengah arus radikalisme kanan dan radikalisme kiri yang selalu meniscayakan jalan pemberontakan, pembangkangan dan pengkhianatan terhadap kesepakatan di dalam sebuah bangsa.

Maka, dua ayat di atas sebetulnya menjadi satu sandaran etis bagi kita. Untuk bisa berpegang teguh kepada Pancasila sebagai jalan tengah. Agar, kita terhindar dari (jalan kerusakan) yang dibawa oleh kelompok radikal kanan dan radikal kiri yang sengaja ingin merobek Pancasila sebagai ideologi bangsa  dan ingin menghancurkan keseimbangan (kemaslahatan) NKRI yang sejatinya harus kita jaga ini.

Amil Nur fFtimah, Mahasiswa S1 Farmasi di STIKES Dr. Soebandhi Jember.

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Rasulullah Pun Menunda Ibadah Demi Perdamaian

Sel Okt 4 , 2022
Khilafah.id – Perdamaian adalah hal utama sebagai jaminan terlaksananya segala aktivitas dengan baik, termasuk keamanan dalam beribadah. Tanpa perdamaian segalanya menjadi kacau. Karena membangun perdamaian adalah sarana untuk mencapai kewajiban seperti ibadah, hukum membangun dan menjaga perdamaian adalah sebuah kewajiban dalam agama. Inilah yang menjadi teladan dari Rasulullah dalam memprioritaskan […]
Muhammad