Indonesia: Negeri yang Tak Butuh Khilafah Sampah!

Indonesia

Khilafah.id – Bukan HTI kalau tidak pandai playing victim, memainkan narasi di mana diri dan keyakinannya seolah-olah menjadi korban kejahatan orang lain. Bagi HTI, Islam dan umatnya selalu dalam ketertindasan karena menjadi korban dari sistem yang menurutnya tidak Islam, yaitu Demokrasi.

Baru-baru ini kelompok HTI kembali berkeliaran di negeri ini, ya, di Malioboro, Yogyakarta. Padahal pemerintah telah melarangnya dengan Perppu Ormas tahun 2017. Sebagaimana keahliannya, HTI membuat playing victim untuk meracuni pemikiran masyarakat ‘awam’, dengan satu solusi untuk seluruh persoalan di muka bumi, yaitu khilafah.

Pada salah satu spanduk yang diperlihatkan ke publik dalam demo itu, HTI ber-plaving victim, pertama menyatakan, bahwa tidak ada kemuliaan tanpa Islam. Pernyataan itu memang benar. Karena Islam adalah agama yang sempurna. Pemberi kemuliaan pada pemeluknya. Namun pertanyaannya, Islam yang mana? Islam di Indonesia baik-baik saja, kok! Islam Indonesia sudah membumi! Lantas, Islam khilafah maksudnya?

Indonesia dengan mayoritas muslimnya, tak butuh sama khilafah. Karena apa? Karena agama Islam dapat tumbuh subur di negeri ini. Pemeluknya bebas mengekspresikan ajaran agamanya di mana saja, di jalan, mall, restoran, bahkan di lapangan sekalipun.

Adakah ajaran agama Islam yang tak bisa dilaksanakan di Indonesia? Semua bisa! Tak butuh khilafah untuk teraplikasikannya ajaran Islam secara sempurna di Indonesia. Umat Islam bisa melakukan apapun soal agamanya. Jika ada sekelompok Islam yang tidak puas, silahkan gugat di DPR. Bukan di jalanan! Umat Islam bisa menjadi mulia karena ketakwaannya, bukan karena Islam versi khilafah.

Kedua, HTI dalam spanduknya menyatakan bahwa tak ada Islam tanpa syariah. Pernyataan HTI ini memang betul. Karena Islam itu di dalamnya berisi syariat-syariat yang meski dijalankan pemeluknya. Tapi sungguh pernyataan ini sarat playing victim. Seolah-olah umat Islam di Indonesia tidak menerapkan syariat Islam sehingga seluruhnya berdosa, dan harus mengganti sistem Demokrasi dengan khilafah.

Syariat Islam itu tujuannya adalah memberi kemaslahatan dan kebaikan bagi umat Islam. Bukan bertujuan menerapkan simbol-simbol secara politis. Memprovokasi masyarakat. Menghujat penguasa sah. Suatu hukum dikatakan syariat jika memenuhi kriteria dapat menjaga jiwa, agama, harta, harga diri dan nasab. Titik!

Sudahkah hukum Indonesia memberi lima jaminan itu? Sudah banget! Lebih malah. Umat Islam Indonesia sudah bersyariah. Hukum UUD 1945 dan Pancasila telah menjamin lima dasar tujuan diadakannya syariat. Indonesia tak butuh syariah sebagaimana dimaksud dalam khilafah yang bermuatan politis dan jauh dari nilai agama. Jadi, syariat mana yang dimaksudkan HTI?

Ketiga, tiada syariah tanpa tegaknya Daulah Khilafah (Negara Islam). Playing victim yang keterlaluan. Bagi orang awam narasi yang dibangun HTI ini memang terkesan benar. Namun cacat dalam fakta realitasnya. Syariat Islam dapat terlaksana tanpa perlu Daulah Khilafah.

Buktikan, negara mana di dunia yang menjadi contoh telah menerapkan Daulah Khilafah dan menerapkan syariat versi para pengasong khilafah? Tidak ada! Iran? Sudah pakai teo-Demokrasi. Arab? Pake kerajaan. Negara mana lagi?! Tidak ada bukti konkritnya. Karena syariat Islam itu sifatnya fleksibel, bukan seperti agama yang sifatnya sakral. Syariat Islam menjadi sempurna sejauh mana dapat memberikan jaminan kemaslahatan bagi yang menjalankannya. Indonesia tak butuh Daulah Khilafah untuk menjalankan syariat Islam.

Narasi-narasi playing victim yang dibangun HTI untuk mengelabuhi masyarakat selalu muncul ketika negeri ini sedang ada problem. Sebagaimana tidak lama sebelum adanya demo HTI ini, muncul kejadian Muhammadiyah bersitegang dengan NU, soal warganya yang menolak Harlah NU di Yogyakarta. Selain itu, muncul isu virus Corona. Di situlah HTI memainkan playing victim. Seolah-olah umat Islam Indonesia tidak rukun dan terkena virus karena tidak menerapkan Daulah khilafah versi HTI. Mimpi!

Indonesia negeri yang tak butuh khilafah. Islam dapat tumbuh subur di negeri dengan mayoritas muslim ini, tanpa khilafah. Syariat Islam dapat dilaksanakan sebaik mungkin oleh warganya, dapat memberi maslahat bagi setiap individunya, tanpa harus ber-khilafah. Indonesia tak perlu menerapkan daulah khilafah, karena umat Islam dapat beragama secara sempurna. Indonesia, negeri yang tak butuh khilafah!

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Khilafah dan Syahwat

Sel Okt 19 , 2021
Khilafah.id – Kekuasaan biasanya berkaitan erat dengan syahwat. Dalam literatur klasik, ada ulama yg menulis apa adanya soal perempuan di sekitar para Khalifah. Ada juga yang mati-matian menolak kisah semacam ini karena dianggap menodai Islam. Mari kita belajar dari sejarah apa adanya. Jangan sampai buruk muka cermin dibelah. A. Khalifah […]
Khilafah

You May Like