Narasi Islamophobia adalah Playing Victim Kelompok Khilafah

narasi islamophobia

Khilafah.id – Kita harus paham. Bahwa, narasi Islamophobia di Indonesia itu bersifat politis. Sebab, ini tidak lain adalah “playing victim” kelompok khilafah radikal. Mereka memanfaatkan narasi demikian untuk melemahkan segala yang berkaitan dengan pemberantasan kelompok radikal. Sebab, dengan memainkan narasi demikian, niscaya akan jauh lebih mudah menyulut api amarah umat.

Karena, kebijakan di dalam memberantas kelompok radikal itu akan selalu dipahami sebagai praktik Islamophobia. Maka, di sinilah letak bahayanya narasi demikian. Karena ini akan semakin menjadi tameng bagi kelompok radikal. Karena memanfaatkan narasi kebencian terhadap Islam itu sendiri. Sehingga, dari sinilah kita harus sadar bahwa di Indonesia perihal islamophobia itu secara fakta itu tidak ada.

Maka, dari sinilah umat harus cerdas dan jangan mudah terpengaruh dengan narasi-narasi seolah itu dianggap islamophobia. Sebab, di negeri ini itu tidak ada fakta perihal kebencian terhadap Islam. Karena, pemerintah dengan segala kebijakannya semata ingin memberantas kelompok radikal yang bersembunyi di balik agama Islam. Bukan praktik kebencian terhadap Islam itu sendiri.

Menyingkap Skenario di Balik Tudingan Islamophobia

Kalau kita amati. Munculnya narasi Islamophobia di Indonesia bukanlah tegak atas kebenaran sebuah fakta. Sebab, narasi demikian hanyalah berseliweran di atas tuduhan yang tak berdasar dan memiliki peranan yang sifatnya politis. Karena, narasi demikian sering-kali muncul, ketika ada semacam keputusan, kebijakan atau aturan pemerintah yang secara calculative bisa mengancam kelompok radikal di Indonesia.

Maka, dari sini kita bisa memahami bahwa ada semacam “skenario” di balik tudingan Islamophobia itu. Yaitu berupaya untuk melemahkan segala aktivitas pemberantasan kelompok radikal. Karena, dengan membawa narasi Islamophobia, di situ akan terkesan, bahwa umat akan memahami bahwa ini dianggap proyek kebencian terhadap Islam.

Padahal, ini bukan tentang kebencian terhadap Islam. Tetapi, orang yang memanfaatkan Islam untuk merusak tatanan yang sedang bersembunyi di balik narasi “islamophobia” itu. Karena, mereka akan jauh lebih aman dan berupaya membakar emosi umat untuk membangkang. Karena kebijakan yang sifatnya pemberantasan kelompok radikal telah dianggap praktik kebencian terhadap Islam itu sendiri.

Umat Harus Cerdas dengan Bahayanya Narasi Islamophobia

Di negeri ini, Islam atau umat Islam tidak sedang mengalami diskriminasi atau dipenuhi kebencian. Sebab, tidak ada satu-pun praktik yang mengarah terhadap kebencian. Apalagi kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pemberantasan radikalisme. Itu mutlak sebagai kebijakan yang dibangun untuk menjaga tatanan dan umat agar aman serta damai terhindar dari gangguan kelompok radikal.

Jadi, umat harus cerdas di dalam merespons bahayanya narasi Islamophobia ini. Mengapa? karena narasi ini bukan lahir atas sebuah fakta. Melainkan narasi yang dibangun semacam retorika untuk membangun amarah umat. Agar, umat membangkang dan menolak segala kebijakan yang berkaitan dengan pemberantasan kelompok radikal-teroris. Karena, akan dituduh Islamophobia dan ini akan terus digaungkan oleh kelompok radikal.

Sebab, narasi tudingan Islamophobia di Indonesia ini bukan sebuah respons demi hak kemanusiaan. Melainkan, sebagai gerakan politis yang mengacu ke dalam satu kepentingan busuk kelompok radikal. Agar, gerakan dan persembunyian dirinya bisa tetap terjaga dan tanpa ada yang mengusik. Sehingga, pemerintah dengan kebijakannya dituduh islamophobia.

Padahal, ini hanyalah “skenario” yang berusaha dibangun guna melawan balik siapa-pun yang ingin menghancurkan kelompok radikal. Lantas, apa fungsinya? Tentu ini akan mencari emosi umat. Seolah, ini praktik yang sengaja dibuat untuk menghancurkan atau kebencian terhadap umat Islam. Padahal yang ingin diberantas adalah kelompok radikal-teroris itu sendiri.

Sehingga, dari sinilah umat saat ini haruslah benar-benar cerdas dengan segala narasi Islamophobia itu. Jangan mudah percaya dan meyakini segala kebijakan yang berkaitan dengan kelompok radikal lalu dianggap gerakan kebencian terhadap Islam. Sebab, ketika kita mudah percaya, maka secara otomatis kita telah ikut andil dalam skenario persembunyian kelompok radikal itu sendiri.

Saiful Bahri, Esais keislaman.

Redaksi Khilafah.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemaksaan Jilbab dan Bahaya Komodifikasi Agama

Sen Sep 5 , 2022
Khilafah.id – Akhir-akhir ini viral di media sosial pemaksaan pemakaian Jilbab yang dibuat oleh akun Youtube Zavilda TV. Ia melakukan objektifikasi kepada perempuan berpakaian agak terbuka yang sedang nongkrong di sekitaran area wisata Malioboro Jogja. Akun Youtube Zavilda TV dengan kreatornya yang bercadar akhirnya mendapat banyak kecaman publik. Baik di […]
pemaksaan jilbab

You May Like